Thursday, May 26, 2011

Apa khabar jodohku?

Berat rasanya kelopak mataku untuk tertutup. Bagaimana dengan kamu?

Apa kamu selalu terbangun di sepertiga malam terakhir? .. dan apakah mulutmu terus menerus berzikir dimalam hari?

Jujur aku rindu kamu, wahai jodohku..

Tapi saat ini belum saatnya untuk kita bertemu, bukannya aku tak mahu, atau aku tak rindu. Tapi sememangnya kerana perjalanan kita masih panjang, dan masih banyak kewajipan yang harus kita penuhi saban waktu.

Kadang–kala aku berfikir, apa nanti saat subuh tiba kau akan membangunkanku? Mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya?

Berat hati ini menantikanmu, gelisah pula hati ini memikirkanmu.

Adakah kau selalu menghiasi langkahmu dengan kebaikan-kebaikan?. Apakah nanti saat zuhur tiba, kau akan meninggalkan kesibukanmu sementara, hanya untuk menghadapNya?

Jodohku, sihatkah kamu?

Kalau aku berada disampingmu saat ini, mungkin aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.

Jodohku, sabar dan tenanglah..

Aku disini masih bersabar menanti mu. Janganlah hatimubersedih, senyumlah.. kerana aku yakin kebahagiaan akan selalu menyertai kita.

Jikalau detik ini hatimu sedang terluka, berwuduklah.. dan dekatkanlah dirimu kepada-Nya. Tetapi disini aku berharap agar kamu baik-baik saja.

Jodohku, aku rindu..

Bilakah kita akan bertemu?. Begitu banyak hal yang ingin ku ceritakan kepadamu. Begitu banyak pula harapanku untuk menantikan nasihat–nasihat mu.

Hati ini kosong, dan hati ini tak sabar menanti kehadiranmu yang kan membalut dan menyembuhkan luka dihatiku.

Jodohku..

Adakah kau juga rindu padaku?. Bagaimana dengan Quranmu?. Sudahkah kau baca diantara maghrib dan isyak?. Apa yang kau fahami dari surah itu?. Ceritakanlah kepadaku.. ingin aku mendengarnya.

.. Dan begitu juga dengan keluhanmu, aku sedia mendengarnya..

Apa perubahan yang kau lakukan dari hari ke hari?. Semakin baikkah?. Ketahuilah, ku hanya mengharapkan yang terbaik buatmu.

Jodohku..

Disetiap langkahku dan seusai solatku, ku bisikkan AL-Fatihah untukmu, agar kau selalu berada dijalan-Nya.

Bersabarlah sayang, waktu-waktu ini bukanlah waktu yang lama.. dan ingatlah sayangku, janganlah sampai dirimu tersalah memilih jalan.

Jodohku..

Nantikanlah diriku, dengan perbagai kebaikan yang nantinya akan membawa rahmat untuk kita dari-Nya.

Jagalah dirimu dari hal-hal yang dilarang agama.. kerana aku mencintaimu secara tulus dan ikhlas demi-Nya.

Jodohku..

Bersiaplah kau untuk mencintaiku secara tulus dan redha menerima segala kekuranganku dan membenarkanku dikala aku salah.

Sayang, berusahalah membahagiakan orang tuamu .. dengan menjaga sikapmu dan tutur katamu. Aku yakin kau adalah seorang yang sabar, seorang yang cekal, seorang yang boleh membesarkan anak–anak kita kelak dengan penuh hikmah.

Ingatlah, jangan pernah dikau merasa keseorangan.. kerana aku disini masih setia menantimu.

Jodohku..

Seandainya siang sudah berlalu.. pejamkanlah matamu dengan buaian doa, dariku yang selalu kuhadiahkan untukmu.

Jodohku..

Ingatlah sayang, aku selalu ada untukmu..

Semoga kerinduanku ini akan terjawab, seiring berjalannya waktu.. dan semoga ALLAH yang maha Esa selalu membimbing kita ke jalan yang diredhai-Nya. Amin.

- Artikel iluvislam.com

Friday, March 25, 2011

Tarbiyah Diri Di Musim Exam~

salam,

ujian Mu utk hamba-hambaMu adalah hadiah dari Mu untuk hamba-hambaMu yang terpilih, tatkala dalam kesibukan, ada satu kuasa di atas yg memerhati...sebelum bumi ini sampai di penghujungnya seperti mana dijanjikan Allah swt...mari kita kembali kepada Nya totally, not half-half...may Allah bless & ease evry good thing for mankind..

Ada sesuatu yang hakiki menanti kita di akhirat sana...dunia sebagai ladang untuk bercucuk tanam, Allah swt beri peluang yg sama kepada semua, sesungguhNya Dia Maha Memerhati & Maha Mengetahui, Maha Mengadili, Maha Mengasihani, Maha Mengampuni...

" Kerana nilai disisiMu lebih bermakna & kekal"

terjumpa vedio clip ini di internet..moga peliharaan Allah sentiasa bersama..ameen YA Rabb..



May You Guide each & every thing in our life, May You ease our way..ameen Ya Rabb~

Tuesday, February 8, 2011

(",)

ku hanya mampu ukirkan senyuman kali ini...
telah memperoleh jawapan dari Mu Ya Rabb,
terima kasih di atas tarbiyahMu buat diri ini,
terjaga tetiba...

Ya Allah, ku akur segalanya adalah caraMu memdidik diri ini,
yg masih mentah,
yg masih belajar,
ku menangis kerana ingin tenang mencintai Mu,
ku akur ku dipilih utk bergelut di sini,
akan dipinggirkan semasa pergelutan ini,
disisih oleh sesiapa yg menganggapnya ia sbgai beban,

tetapi Ya Allah,
ak berdoa di saat ini Ya Rahman,
berharap akan CIntaMu bisa mendamai di hatiku,
ku mohon dikurniakan teman/
pendamping/
ahli keluarga/
sahabat/ rakan taulan
yang sama2 dapat menemani ak sepanjang perjalanan hidup ini..
kerana ukhwwh fillah yang terjalin keranaMu semata,
tuk berjuang di jalanMu,
Ya Latiff beri ku kekuatan di atas nama CintaMu Ya Allah..ameen Ya Rabb~
kerna ku yakin perjuangan ini bukan perjuangan sia-sia.

4.27am, 9 feb 2011.

Monday, January 10, 2011

Imam Hasan Al-Banna : warkah cinta

Saudaraku.
wa'alaikumussalam warahmatullah hiwabarakatuh.

Saya telah membaca suratmu dan sangat terpengaruh oleh kejujuran bahasamu, keindahan keberanianmu, lembutnya kesedaranmu, dan hidupnya hatimu.

Saudaraku ,engkau bukan orang yang hatinya mati seperti yang engkau kira. Akan tetapi, engkau adalah seorang pemuda yang perasaannya tajam, jiwanya bersih, dan nuraninya lembut. Seandainya tidak bersifat demikian, tentulah engkau tidak menuduh dirimu dan tidak engkau ingkari perasaanmu. Akan tetapi besarnya semangat dan jauhnya tujuan, membuatmu menganggap kecil urusanmu yang besar dan engkau mengharapkan tambahan untuknya. Tidak ada masalah dalam hal itu dan memang itu harus terjadi.

Saya merasakan apa yang engkau kira , saya berjalan sebagaimana engkau berjalan dan saya akan berusaha untuk mengajukan beberapa nasihat. Jika nasihat-nasihat tersebut bermanfaat bagimu dan dengan melaksanakan engkau lihat dapat menghapuskan dahaga serta mengubati sakitmu, maka alhamdulillah, atas taufikNya. Namun jika tidak demikian, maka saya senang untuk bertemu denganmu agar kita saling bekerja sama untk menganalisis penyakit dan menentukan ubatnya,

Berteman dengan orang-orang yang khusyuk yang selalu merenung, bergaul dengan orang-orang yang selalu berfikir dan menyendiri, dekat denan orang-orang yang bertaqwa dan soleh yang dari mereka terpancar hikmah dan dari wajah mereka terpancar cahaya, dan hati mereka bertambah dengan makrifat (dan jumlah mereka adalah sedikit) adalah ubat yang mujarab.Berusahalah berteman dengan orang-orang sepreti mereka, selalu bersama mereka, kembali kepada mereka dan engkau sambung rohmu dengan roh mereka, jiwamu dengan jiwa mereka, jiwamu dengan jiwa mereka serta engkau habiskan kebanyakan waktu kosongmu bersama mereka. Hati-hatilah dari orang yang "mengaku-ngaku". Carilah mereka yang perilakunya membuatkanmu bangkit
, perbuatannya membawamu berbuat baik dan jika engkau melihatnya maka engkau teringatkan Allah.

Berteman dengan orang-orang yang seperti ini adalah salah satu ubat yang paling mujarab, kerana watak manusia sering mencuri, sehingga hati terpengaruh oleh hati dan jiwa pun mengambil dari jiwa. Oleh kerana itu, berusahalah untuk menemukan jiwa-jiwa yang soleh sebagai teman.

Saudaraku. berfikir, berzikir di waktu-waktu yang bersih, menyendiri, bermunajat, merenungi alam yang indah serta menakjubkan, menggali rahsia keindahan dan keagungan dari alam, meneliti dengan hati dan berzikir dengan lisan dan pengaruh keagungan yang mengagumkan serta hikmah yang agung, ini termasuk hal yang memberi kehidupan kepada hati dan menyinari kalbu dengan keimanan dan keyakinan.

Allah SWT berfirman,
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal"(Ali Imran [3]: 190)

Saudaraku, selanjutnya berfikir tentang masyarakat, melihat pelbagai penderitaan, kebahgiaan, kesulitan dan kemakmuran, serta menjenguk orang-orang yang sakit, menghiburkan orang-orang yang ditimpa bencana dan mengenali sebab-sebab kesengsaraan yang berupa pembangkangan, kekafiran, kezaliman, pelanggaran, sikap mementingkan diri sendiri, egois, terpedaya dengan hal-hal yang sementara, semua ini merupakan sentuhan bagi dawai-dawai hati yang menyatukan cerai-berainya dan menghidupkan kematian. Maka berusahalah agar keberadaanmu menjadi penghibur bagi orang-orang yang sengsara dan ditimpa bencana. Tidak ada hal yang pengaruhnya lebih kuat terhadap perasaan berbuat baik kepada orang yang sangat-sangat memerlukan , membantu orang-orang yang teraniaya atau berkongsi rasa dengan orang yang susah dan sedih.

Saudaraku, hati ada di tangan Allah. Dia merubahnya sesuai dengan kehendakNya. Oleh kerana itu, bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, agar Dia memberikan kehidupan kepada hatimu, membuka dadamu dengan iman dan melimpahkan keyakinan kepadamu sebagai anugerah serta nikmat dariNya. Berdoalah di waktu-waktu mustajab dan waktu-waktu sahur. Kerana doa di waktu sahur adalah anak panah yang meluncur yang tidak berhenti hingga sampai ke 'Arasy. Saya tidak meragukan keikhlasanmu dalam mencapai tujuan dan kejujuran dalam pengakuanmu,

Allah SWT berfirman,
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang bertaqwa" (Al-Maidah [5]:27)

saudaramu,
Hasan Al-Banna

Sunday, January 2, 2011

kerna ku tak mampu ^^

assalamualaikum..

AllahuAkbar!!..kupanjatkan syukur padaMU atas nikmat n kurniaMU yg menggunung pada diriku yg serba kekurangan ini..

Alhamdulillah,....syukur pada-MU kerana masih dberi peluang utk meminjam suasana duniawi yg sementara...sibuk ngan dunia yang menghimpit waktu...

Allahuakbar..ENGKAU senantiasa disampingku menolong hambaMu ini...Subhanallah...

DIRI INI TIDAK SEMPURNA TANPA CINTA DARI-MU AR-RABB...SUBHANALLAH.... ALHAMDULILLAH...

ia tidak pernah sempurna jika tidak meletakkan Mu sebagai misi/visi n matlamat...lindungiku YA Rabb, pelihara daku...kerna ku xmampu keseorangan, hanya umpama buih ditepis angin tanpa restu dariMu,

P2s1 semakin menghampiri, permudahkan daku berusaha melakukannya utk Mu, permudahkan gerakan/usaha itu Ya Allah dan berkatilah...

redha-MU yang ku cari ya ALLAH..ampuni diriku...maafkan daku..

diadaptasi dari artikel di internet...moga halal, & memberi pengajaran buat pengunjung...

Tuesday, December 21, 2010

nafas baru...

assalamualaikum...

dah lama rasanye tidak menggemburkan benih disini..entah mengapa jari jemari pantas bergerak mahu mencoretkan sesuatu :) peace..rentetan topic yang dibincang tadi..

Rasulullah saw bersabda yang mafhumnya :

“ Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, maka ia akan masuk syurga"(HR Ahmad dari Ibnu Mas’ud).

indah :) kasih sayangNya mencurah kepada hamba-hambaNya yang menegakkan kalimah La Ilahaillallah dalam hati masing-masing..insya Allah. Kerna Al-Khaliq mengetahui, ujian duniawi buat hamba-hambaNya sangat mengaburi umpama fatamorgana, apabila dilihat ada ditangkap hilang, jika matlamat asas dunia sebagai bekalan ukhrawi tidak ditegakkan dalam diri...umpama "tiffen" bak kata bahasa ibunda sebagai bekalan dipagi hari tuk boost tenaga sepanjang hari..huhu..muhasabah muhasabah..

kalau dikaji...banyak unsur2 penyekutuan yang boleh berlaku jika hanyut tidak ambil tahu..titik tolak imbangan asas penerimaan amalan..hanya Dia Maha Mengetahui apa yang tersirat..wajar dibersihkan jiwa se'sterile' yang mampu..

Teringat sepotong doa :

” Ya Allah jadikanlah sebaik-baik umurku adalah akhirnya, sebaik-baik amalku adalah penutupnya, dan sebaik-baik hariku adalah hari dimana hari aku bertemu dengan-MU”

sebab diakhirnya..hati ini akan dipersembahkan kepada Allah swt kan? so gilap sungguh-sungguh k..elakkan diri baik dari menyekutukanNya yang boleh mengurangi kesempurnaan iman kita tadi tanpa kita sedari..

Syirik besar ada tiga macam:

1. Syirik dalam Rubbubiyah - menyakini selain Allah memiliki kemampuan dan kekuatan dalam hal rububiyah seperti menciptakan makhluk, menghidupkan dan mematikannya, memberi rezki, atau mengatur alam dan semumpamanya.


2. Syirik dalam asmak dan sifat - meyakini adanya sesuatu yang menandingi Allah dalam asmak dan sifatnya seperti menamai sebahagian patung berhala dengan nama-nama pecahan Asmak Allah seperti “Al-Lata” dari Allah, “al-Uzza” dari al-Aziz.

3. Syirik dalam uluhiyyah - meyakini selain Allah ada yang layak disembah, atau mengarahkan suatu ibadah kepada selain Allah/tidak ikhlas/tawakkal kepada selain dari Allah swt.

Bahaya sungguh jika minor2 element tersisip sebagai tabiat..nauzubillah..harap dijauhkan..jom semak causes of syirik kecil pulak..Ada 3 bahagian - ibadah hati, perbuatan& perkataan.

1.Dalam hati :

riak dalam setiap perbuatan, ucapan dan penampilan.
Rasulullah bersabda “ Sesunguhnya sesuatu yang paling aku takutkan atas diri kamu adalah syrik kecil.” Mereka bertanya “ Apakah syirik kecil itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “ Riyak” (H.R. Ahmad)

Menyandarkan diri kepada sebab dan bukan kepada Allah swt yang menciptakan sebab seperti menyandarkan kesembuhan kepada ubat, bukan kepada Allah, masuk surga kerana amal kebaikan,bukan kerana rahmat Allah, dan kaya kerana bekerja keras bukan kerana kemurahan Allah swt.

2.Dalam perbuatan:


menggunakan jampi yang bukan dari al-Quran dan Sunnah /tangkal


3.Dalam perkataan :


Bersumpah dengan selain Allah / Menyejajarkan Allah dengan makhluknya dalam perkataan iaitu dengan menggunakan kata sambung “dan” seperti ucapan seseorang,
“ bersyukurlah kepada Allah swt dan JPA kerana sanggup bayar yuran pendidikan"
Perkataan seseorang, “ Kita diberi hujan berkat bintang ini dan itu”.

Rasulullah saw bersabda “ Ada empat perkara jahiliah yang terdapat pada umatku dan mereka tidak meninggalkannya;menyombongkan diri dengan kedudukan, mencela garis keturunan, meinta hujan dengan perantaraan bintang, dan meratapi mayat.” (HR Muslim)

soucre dari tenet & perkongsian usrah..

perkara asas basic akidah tercatat perkara no 1 dalam 10 sifat muwasafat tarbiyah. sebagai revision insya Allah..sebagai perisai menentang bisikan syaitan mahu menggugat keimanan Sang Hamba..

dalam kesibukan sehari-hari..harapnya pergantungan kepada Allah swt semakin hari semakin subur, pergantungan hati kepada pertolongan dan petunjukNya sentiasa menemani & menenangkan hati mengharungi liku-liku kehidupan..insya Allah..moga dimudahkan segalanya..moga hati kita lembut menerima petunjuk & hidayah dariNya umpama tanah yang lembut apabila dibasahi air dengan izin Yang Maha Mengizinkan segala sesuatu mengikut caturan TakdirNya..sesudah berusaha bertawakkal lah, sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu...wallahualam~

Friday, November 12, 2010

Motivasi: Allah menyeru kamu, Allah menjaga kamu.
Oct 22nd, 2010 by Hilal Asyraf.

Buang kesedihan kamu, kerana sesungguhnya kamu telah dimuliakan.

Manusia sering alpa dan mudah leka dengan kesenangan. Nikmat-nikmat yang melimpah ruah di sekelilingnya mudah membuatkannya lupa dengan tanggungjawabnya terhadap Allah SWT sebagai hamba. Biasanya, manusia dengan banyak kesenangan, lebih cenderung menggunakan atau dipergunakan oleh kesenangannya untuk jauh daripada Allah SWT.

Maka kadangkala, kehidupan akan di’gegar’kan oleh Allah SWT.

Seperti orang yang mengantuk digegarkan oleh rakan di sebelah agar dia terjaga, maka begitulah ujian-ujian yang diberikan kepada manusia.

Seakan-akan ia seruan lembut daripada Allah SWT: “Sedarlah dari kealpaanmu, dan merapatlahg kepadaKu.”

Maka ada orang berkata kepada saya: “Tetapi saya tidak pernah mengecapi kesenangan pun seumur hidup saya!”

Saya akan menjawab: “Sama ada kamu yang tidak berusaha bersungguh-sungguh, ataupun Allah tahu sekiranya kamu memperolehi kesenangan, kamu akan lebih kufur daripada hari ini.”

Tidakkah kamu melihat Allah ingin menjaga kamu?


Allah, aturanNya tidak pernah sia-sia. Tinggal manusia sahaja tidak menyedarinya.

Satu keyakinan yang pasti, Allah tidak pernah melakukan sesuatu perkara dengan sia-sia. Semuanya pasti ada hikmah dan pengajarannya. Termasuklah dengan apa sahaja yang diberikan kepada kita. Tinggal biasanya, kita tidak memerhatikannya, menelitinya, ataupun ilmu kita tidak sampai untuk menyedari hikmahNya.

Satu yang perlu ditanam di dalam jiwa kita adalah bersangka baik kepadaNya dalam segala hal. Kita kena faham bahawa, Dia Maha Mengetahui, dan kita langsung tidak mengetahui apa-apa.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” Surah Al-Baqarah ayat 216.


Allah sedang menyeru kamu. Memanggil dekat ke sisiNya.

Jangan fikir Allah tidak menyayangi kita apabila Dia memberikan kita kesusahan dan kesukaran. Jangan sangka Allah mebenci kita apabila Dia menguji dan memberikan bencana.

Tidakkah kita perasan apabila kita ditimpa kesusahan, jiwa kita automatik memerlukan sokongan? Dan akhirnya kita faham bahawa tiada sokongan yang lebih kuat melainkan sokongan Allah SWT. Akhirnya kita bergerak kepadaNya, mengadu kepadaNya, meminta bantuanNya.

Maka kesusahan, ujian dan bala bencana yang menimpa kita tadi, hakikatnya adalah ‘panggilan kasih sayang’ Allah kepada kita. Bagaimana agaknya kalau kita tidak ditimpa kesusahan? Apakah kita lebih mudah mengingati Allah SWT?

“Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” Surah Ash-Shura ayat 30.

Tidak semestinya maksud ‘perbuatan tanganmu sendiri’ di sini adalah dosa dan maksiat seperti membunuh, mencuri, berzina dan sebagainya. Jauh daripada Allah, lupa kepada Allah, itu juga adalah termasuk dalam ‘perbuatan tanganmu sendiri’ juga sebenarnya.

Maka, musibah datang memberikan peringatan. Kenapa Allah memberikan peringatan? Kerana Allah bersedia untuk memberikan keampunan. Sebab itu ayat itu ditutup dengna ‘dan Allah memaafkan sebahagian besar dari kesalahan-kesalahanmu(yang menyebabkan kamu ditimpa musibah)’.

Semua orang-orang kaya di zaman Rasulullah, tetap melalui ujian. Saidina Uthman bin Affan RA diuji dengan kematian kedua-dua isterinya(Ruqayyah dan Ummi Kalthum). Abdurrahman bin Auf RA diuji dengan kakinya yang tempang apabila ditusuk dengan 21 tusukan ketika mempertahankan Rasulullah di Uhud. Belum dikira ujiannya yang meninggalkan semua hartanya di Makkah ketika Hijrah. Sama begitu juga dengan jutawan Suhaib Ar-Rumy, yang pergi ke Madinah sehelai sepinggang apabila hijrah.

Ujian-ujian ini, yang membuatkan mereka lebih menghargai harta-harta yang mereka ada. Adakah dengan menghargai itu bermakna mereka menyimpannya dan bakhil tidak menggunakannya untuk Islam? Tidak. Mereka menjadi seorang yang sangat dermawan, membantu Islam dengan kekayaan mereka, dan mereka tidak sesekali meletakkan kesenangan-kesenangan mereka di dalam jiwa.

Kerana mereka telah diproses oleh ujian yang Allah berikan.

Bagaimana kalau Allah tidak memberikan mereka ujian? Apakah mereka akan menjadi seorang yang sama dengan apa yang mereka jadi di dalam sejarah?

Semestinya tidak. Hal ini kerana, hanya orang yang pernah kehilangan nikmat, tahu apa nikmatnya nikmat. Lebih-lebih lagi apabila jiwanya telah berhubung dengan Allah SWT.


Allah sedang menjaga kamu, menjauhkan kamu dari keburukan.

Ada pula yang mengadu bahawa dia langsung tidak pernah senang. Hidupnya penuh dengan ujian. Hidupnya penuh dengan kesengsaraan.

Guru Aqidah saya, Dr Samirah Tohir pernah berkata:

“Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui. Ada kemungkinan kesenangan tidak datang kepada kamu, kerana Allah Maha Tahu bahawa kamu akan menggunakan kesenangan itu ke arah kemungkaran nanti.”

Tidakkah kita memerhatikan? Ya, mungkin kita akan kata: “Mana ada. Saya akan gunakannya sebaik-baiknya!” Tetapi siapakah kita hendak menandingi pengetahuan Allah SWT?

Kita melihat ramai orang yang hidup dalam kesenangan tertipu dengan kesenangan mereka, tidak mempunyai ketabahan seperti ketabahan kita yang hidup sukar, tidak mempunyai hubungan yang rapat dengan Allah seperti kita yang seringkali mendekati Allah mengadu dan memohon. Bagaimana agaknya kita apabila diberikan kesenangan?

Tidakkah kita memerhatikan?

Allah sedang menjaga kita, memuliakan kita, mengangkat kita.

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” Surah At-Taghabun ayat 11.

Tidakkah kita merasa bahagia?


Penutup: Sangka baik kepada Allah, dan melihat segala yang berlaku dengan pandangan mukmin.

Sebagai seorang yang beriman kepada Allah tanpa keraguan, kita sepatutnya mengekstrak hanya kebaikan-kebaikan dari apa sahaja yang berlaku. Seorang yang beriman kepada Allah, akan senantiasa positif kepadaNya. Hal ini kerana, keimanan-keimanannya memandu. Keimanan-keimanannya memimpin. Kita yakin Allah mengharamkan kezaliman pada diriNya, kita yakin bahawa Allah tidak Memungkiri JanjiNya, Kita yakin Allah tidak akan melakukan perkara yang sia-sia.

Maka kita yakin, apabila Allah mengekalkan kita di satu tempat, ada hikmahnya.

Maka kita yakin, apabila Allah memberikan kita bala bencana, ada hikmahnya.

Semuanya perlu kita hubungkan kembali dengan Allah, kehidupan kita, dan akhirat. maka kita akan melihat, memang benar, semua ini bukan sia-sia. Ada sebab kenapa Allah buat demikian kepada kita.

Ini pandangan seorang mukmin.

Sebab itu, orang mukmin memang manusia biasa yang imannya turut turun dan naik. Tetapi orang mukmin, apabila dia berada di bawah, dia tidak akan berlama-lamanya pada kerendahan keimanannya. Dia akan segera naik. Dan apabila dia naik, dia naik lebih tinggi dari sebelumnya.

Orang mukmin sentiasa bahagia dengan kepercayaan ini.

Jika tidak, Sumaiyah yang disula sudah pasti meraung-raung mencaci Allah ketika Abu Jahal hendak menyulanya. Jika tidak, Suhaib Ar-Rumy pasti sudah mencaci-caci Allah ketika dia terpaksa meninggalkan hartanya yang susah payah dikumpulkannya. Jika tidak, Bilal bin Rabah pasti sudah mencaci-caci Allah apabila dia diseret di tengah padang pasir yang panas dan dihempapkan batu di atasnya.

Tidakkah kita memerhatikan?

p/s: sehari-hari makin menghampiri hari untuk ku berjuang di medan berkhidmat kepada hambaNya yg memerlukan...layakkah? mampukah diri ini? Ya Allah mudahkan diri ini dan sahabat2 untuk mempersiapkan diri menggunakan alat untuk mencapai matlamat murni itu diakhirnya...mudahkan...ku mohon petunjukMu tuk terus melangkah... :)